Analisa Keterkaitan Surat Luqman ayat 17 dengaTeori Komunikasi dan Ilmu Integrasi Nilai-nilai Islam

Surat Luqman ayat 17



Artinya :
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaiakan kepada Nabi Muhammmad saw. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui uapaya para pemeluknya denagan cara ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri darai dua prinsip besar, yaitu masalah yang berhubungan dengan keiamanan yang disebut akidah dan dengan yang berhubungan dengan amal yaitu syari’ah.
            Makna yang terkandung dalam surat ini adalah Luqrnan as. Memberi nasihatnya kepada anaknya nasihat yang sempat menyekutukan Allah. Beliau memberi pelajaran dengan cara yang halus yaitu dengan menasihatinya sambil tetap menggunakan kata-kata mesra: Wahaanakku sayang, laksanakanlah shalat dengan sempurna syarat, rukun dan sunnah-sunnahnya. Nasihat Luqrnan di atas menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal saleh yang puncaknya adalah shalat, serta amal-amal kebaikan yang tercermin dalam amr mar’ruf dan nahi munkar, juga nasihat berupa perisai yang membentengi seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah.
Menyuruh mengerjakan ma'ruf, mengandung pesan untuk mengerjakannya, karena tidaklah wajar menyuruh sebelum diri sendiri mengerjakannya. Demikian juga melarang kemungkaran, menuntut agar yang melarang terlebih dahulu mencegah dirinya. Itu agaknya yang menjadi sebab mengapa Luqman tidak memerintahkan anaknya melaksanakan ma'ruf dan menjauhi mungkar, tetapi memerintahkan, menyuruh dan mencegah. Di sisi lain membiasakan anak melaksanakan tuntunan ini membuat dalam dirinya jiwa kepemimpinan serta kepeduhan sosial
Surat luqman ayat 17 juga dapat ditinjau dari segi ilmu komunikasi serta terdapat nilai-nilai integrasi islam di dalamnya :
·         Aspek komunikasi
Pada surat luqman ayat 17 memiliki sistem komunikasi dan penyebaran informasi tersendiri dalam pengomunikasiannya menggunakan metode nasihat secara baik-baik kepada anaknya agar tidak sakit hati. Pesan dapat disampaikan melalui siapa saja dan tersebar oleh siapa saja asalkan pesan tersebut tersampaikan dan diterima dengan baik agar tidak terjadi miss communication atau kesalahpahaman. Teori Komunikasi yang digunakan pada surat ini terdapat dua teori yakni Interpersonal Theory dan Two Step Flow Communication Theory.  
- Teori interpersonal adalah komunikasi antar personal atau komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan, ide, ataupun pemikiran kepada individu lainnya. Pada surat luqman ayat 17, luqman yang sedang menasihati anaknya secara langsung, berarti beliau sedang mengkomunikasikan sebuah pesan kepada anaknya, pesan tersebut disampaikan dari satu pribadi ke pribadi lainnya (luqman ke anaknya), dalam nasihatnya ia ingin menyampaikan pesan untuk dirikanlah sholat dan mencegah diri dari perbuatan yang mungkar. 
- Teori two step flow communication adalah teori yang menjelaskan bahwa pesan di sampaikan melalui dua tahap atau bisa di sebut juga one of mouth. Pesan di sampaikan ke satu individu untuk kemudian disebar luaskan kepada individu lainnya. Pada surat luqman ayat 17, terdapat bagian yang berbunyi “… dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar…”. Dapat dilihat bahwa Luqman menyampaikan satu pesan  yaitu menyuruh manusia untuk berbuat baik kepada anaknya untuk kemudian di sebarkan kepada individu lainnya (manusia).
·         Aspek Integrasi nilai-nilai islam
Integrasi nilai islam merupakan suatu penyatuan yang tidak boleh di beda-bedakan yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman. Terdapat beberapa model integrasi ilmu, namun yang dianut pada surat luqman ayat 17 adalah model diadik komplementer. Model ini menjelaskan bahwa agama dan ilmu pengetahuan saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan.
Ada beberapa poin dari unsur-unsur pendidikan karakter dari segi materi yang dapat disimpulkan dari Al-Qur’an Surat Luqman ayat 17. Karakter tersebut terangkum dalam sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
- Berdasarkan Ilmu pengetahuan (pendidikan)
Harus Berbuat Baik Kepada Orang Tua
Pada ayat 17 surat Luqman ditegaskan tentang karakter yang penting untuk dilaksanakan berbuat baik kepada kedua orang tua seperti mendengarkan nasihat dan menjalankannya adalah sebuah keniscayaan, karena tanpa jasa, jerih payah, dan pengorbanan orang tua seorang manusia tidak mungkin terlahir ke bumi. Ikatan pertama setelah tauhid adalah ikatan keluarga. Oleh karena itu, penjelasan tentang kewajiban berbakti kepada orang tua dikaitkan dengan penyembahan terhadap Allah dan peringatan dari syirik.
Nilai modal hidup yang diberikan Luqman kepada anaknya dan dibawakan menjadi modal pula bagi kita semua, disampaikan oleh Muhammad kepada ummatnya. Untuk memperkuat pribadi dan meneguhkan hubungan dengan Allah, untuk memperdalam rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat dan perlindungan yang selalu kita terima, dirikanlah sembahyang. Dengan sembahyang kita melatih lidah, hati dan seluruh anggota badan selalu ingat kepada Tuhan. Dalam Agama kita, Islam, telah ditentukan bahwa wajib kita mengerjakan sembahyang itu sekurang-kurangnya lima kali sehari semalam; jangan kurang, lebih boleh! Dapatlah kita hitung sendiri betapa besar kesannya kepada jiwa kalau nama Allah selalu jadi sebutan; “Allahu Akbar, Alhamdulillah, Subhanallah; dengan cara merundukkan badan ketika ruku’, dengan mencecahkan (menempelkan) kening ketika sujud, dengan tegak yang lurus tidak melenggong (melenceng) ke kiri kanan, kita akan mendapat kekuatan pribadi, lahir dan batin, moral dan mental.
- Berdasarkan ilmu agama
Memiliki Iman
Ayat ini menekankan pentingnya keimanan sebagai pondasi utama setiap manusia. Sehingga setiap manusia muslim diwajibkan mempercayai dengan sepenuh hati adanya Allah SWT. Perbuatan tidak mempercayai atau mempersekutukan Allah disebut syirik, syirik adalah perbuatan mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Mempersekutukan Allah dikatakan kezaliman yang besar, karena perbuatan itu berarti menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Sebagai umat Islam telah diketahui bahwa tauhid merupakan asas puncak dan tertinggi dalam Islam, sehingga perbuatan mengingkari tauhid dengan menyekutukan Allah merupakan dosa besar yang tidak dapat ditolerir, kecuali dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubatan nasuha).
Pendidikan karakter tentang iman juga menekankan pentingnya monoloyalitas bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah SWT, perbuatan menyembah selain Allah SWT merupakan bentuk kemusyrikan.
·         Contoh kasus

`  




Contoh kasus diatas merupakan salah satu bentuk ketidakpatuhan dan tidak mau mendengar ucapan orang tua. Mengapa? Karena orang tua bekerja untuk mencari uang demi bisa menyekolahkan anaknya. Lantas mengapa anak dalam berita tersebut justru tawuran dan menyakiti hati orang tuanya? Hal ini sudah melenceng dari makna harus berbuat baik kepada orang tua yang sudah dijelaskan diatas. 

Komentar

Postingan Populer