Bunuh diri karena kurangnya komunikasi pada suatu hubungan (Aspek nilai-nilai islam dan Aspek Komunikasi)
Komunikasi
adalah suatu proses interaksi sosial dimana seseorang menyampaikan pesan kepada
orang lain. Komunikasi sangatlah penting bagi semua orang, tanpa adanya
komunikasi, manusia tidak dapat saling mengerti satu dengan yang lainnya.
Komunikasi sangat membantu manusia untuk saling berinteraksi serta dapat saling
mengutarakan maksud dan bertukar pendapat.
Tanpa adanya komunikasi manusia tidak dapat saling mengerti atau akan
terjadi salah paham antara satu dengan yang lainnya. Dalam pengantar ilmu
komunikasi biasa disebut dengan miss communication.
Kurangnya
komunikasi tentu merupakan faktor utama terjadinya miss communication. Apabila
miss communication sudah terjadi terutama dalam sebuah hubungan, maka
masalah-masalah lain akan timbul. Tidak terkecuali timbulnya kasus bunuh diri
yang diakibatkan kurangnya komunikasi dalam sebuah hubungan. Di Indonesia
sendiri sudah tercatat banyak sekali kasus bunuh diri. Jika dianalisis beberapa
kasus bunuh diri yang terjadi dikarenakan oleh beberapa sebab seperti kurangnya
ekonomi, kurangnya komunikasi, emosi, sosial-budaya, biologis, psikologis serta
agama.
Hubungan
antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan saling berkaitan. Kita harus mengintegrasikan
ilmu-ilmu tersebut dan tidak membedakannya. Agama merupakan salah
satu faktor utama dalam setiap kejadian untuk menentukan perilaku diri. Agama dan komunikasi sangatlah erat dalam
proses pembentukan emosi, cara berpikir, perilaku diri dan bertindak. Di dalam
mata kuliah Integrasi dan Nilai-nilai Islam, dijelaskan beberapa model
integrasi ilmu yang dapat digunakan untuk mengkaji suatu kasus/masalah. Model
tersebut terbagi menjadi 5 macam :
·
Model Diadik Komplementer
Model ini menjelaskan bahwa
agama dan ilmu pengetahuan saling melengkapi untuk membentuk kesatuan yang
sempurna.
·
Model Diadik Dialogis
Model ini menjelaskan
bahwa terdapat titik kesamaan antara
ilmu pengetahuan dan agama yang menjadi bahan dialog diantara keduanya.
·
Model Triadik
Model ini menjelaskan
bahwa hubungan antara agama dan sains dijembatani oleh konsep lain seperti,
filsafat, humaniora maupun ilmu sosial.
·
Model Pohon Ilmu
Model ini menjelaskan
bahwa ilmu pengetahuan maka harus dimulai dari
komponen yang paling
dasar. Akar pohon menggambarkan ilmu dasar atau ilmu alat yang mencakup bahasa
arab dan Inggris, filsafat, ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial, dan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Batang pohon diibaratkan sebagai
mempelajari
ilmu yang lain seperti al-Qur’an dan asSunnah, sirah nabawiyah, pemikiran
islam, dan wawasan kemasyarakatan Islam.
Sedangkan dahan, ranting dan daun di atas misalnya meliputi
ilmutarbiyah, shari’ah, humaniora, budaya, psikologi, ekonomi, sains dan
teknologi.
·
Model ifias
Kami
sebagai penulis telah mengangkat satu kasus sebagai contoh.
Sumber
: SindoNews.com (portal berita).
CONTOH KASUS :
Putus Cinta, Pemuda Ini Gantung
Diri di Kontrakan
Endah
Budi Karyati
Kamis
27 Oktober 2016-20:05 WIB
KLATEN
- Seorang pemuda nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah
kontrakannya di Dukuh Bendo, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah,
Klaten, Jawa Tengah, Kamis (27/10/2016). Diduga, pemuda tersebut nekat bunuh
diri hanya gara-gara putus hubungan dengan pacar.
Kapolsek Klaten Kota AKP Warsono
mengatakan, korban adalah Danil Pradipta (25), warga Jalan KH Gholib Gang
Cempaka No 88 RT 1 RW 4 Pringsewu Utara, Pringsewu, Lampung. Selama ini korban
bekerja di salah satu skincare di dekat Mapolsek Klaten Kota dan mengontrak
rumah di Dukuh Bendo Kelurahan Buntalan.
"Kamis sekitar pukul 03.00,
tetangga kontrakan Sri Juwandi melihat motor korban masih di luar, padahal
biasanya dimasukkan ke rumah. Karena curiga, korban dipanggil-panggil tapi
tidak ada jawaban. Setelah dicek ternyata korban gantung diri di pagar tangga
lantai 2," katanya, Kamis (27/10/2016).
Berdasar pemeriksaan petugas medis,
diduga kuat korban murni bunuh diri karena tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan. Warsono mengemukakan, korban kemungkinan depresi karena diputus oleh
sang pacar.
Dari pemeriksaan pesan singkat di
handphone milik korban, diketahui korban dan pacarnya perempuan asal Kota Solo
bertengkar pada Rabu (26/10/2016) malam. Sang pacar merasa tidak ada kecocokan
di antara mereka dan memutuskan hubungan.
"Rabu sekitar pukul 22.00 itu
mereka bertengkar lewat handphone. Yang perempuan orang Manahan, Solo. Tidak
ada kecocokan jadi mau putus. Mungkin karena masalah itu kemudian pemuda
tersebut nekat gantung diri."
(zik)
ANALISIS
Berdasarkan
kasus diatas, menurut perspektif kami adalah pelaku melakukan bunuh diri karena
kurangnya komunikasi yang baik dengan kekasihnya. Ini merupakan salah satu
bentuk kasus hambatan pada komunikasi. Perasaan emosi menghambat proses
komunikasi yang berujung dengan bunuh diri. Kasus diatas juga termasuk kedalam
model integrasi ilmu diadik dialogis,
karena terdapat kesamaan antara ilmu pengetahuan dengan ilmu agama pada kasus
ini. Kami sudah mengkaji beberapa aspek yang mengacu pada kasus diatas :
·
Aspek
ilmu pengetahuan
Menurut
aspek sains (biologis), Fakta-fakta yang ada menunjukkan jika rendahnya tingkat
serotonin pada otak manusia, berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang untuk
melakukan bunuh diri. Bunuh diri sangat berhubungan dengan gejala-gejala
depresi, dan fakta-fakta yang ada menyebutkan jika depresi dihubungkan dengan
penurunan kadar serotonin individu. Serotonin sendiri merupakan suatu hormone
alami yang ada pada tubuh manusia, pengaruh perubahan kadar serotonin ini
berkaitan dengan mood, emosi, hasrat seksual, fungsi seksual, nafsu makan,
tidur, ingatan, pembelajaran, dan sifat-sifat sosial. Di ilmu kedokteran juga
di jelaskan bahwa bunuh diri dengan cara gantung diri merupakan cara bunuh diri
yang paling menyakitkan terbukti dari sel-sel tubuh manusia berusaha keras
menahan rasa sakit hingga lesu dan membiru. Selain itu keluarnya cairan bening dari kelamin karena proses
menahan tersebut. Sudah sangat jelas bahwa bunuh diri dengan cara apapun sangat
dilarang.
Menurut
aspek psikologis, seseorang nekat mengambil langkah bunuh diri karena perubahan
mood, terlalu banyak perasaan terisolasi dan kehilangan harapan (bagian dari
depresi) adalah hal yang sangat bisa menyebabkan terjadinya bunuh diri atau
usaha bunuh diri. Selain itu pelaku bunuh diri pada contoh kasus diatas kurang
adanya komunikasi pada diri sendiri (intrapersonal), tidak bisa mengatur dan
mengendalikan dirinya sendiri sehingga perasaan emosi yang akhirnya membuatnya
bunuh diri. Pelaku juga tidak memiliki akal pikiran (Al-haqqah), ) karena tidak memikirkan apa saja konsekuensi yang
akan diterima dan bagaimana menghadapi konsekuensi tersebut jika dia bunuh
diri. Padahal apabila kita bisa
“berkomunikasi” dengan diri sendiri dan berpikir secara jernih, kita tidak
perlu langsung berputus asa. Faktor terkikisnya penghambaan diri seseorang
kepada Tuhannya juga sebagai penyebab utama bunuh diri.
·
Aspek
ilmu agama
Allah
dengan jelas melarang hambanya untuk melihat suatu peristiwa di luar kuasa
Allah.
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui”. (Qs. Al Hujurat : 1).
Kasus
bunuh diri, tidak hanya terjadi saat ini, sejaka zaman dahulu sudah berkembang.
Bahkan Rasulullah meletakkan kasus bunuh diri ini dengan perhatian yang jelas.
"Barangsiapa
menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri, maka dia berada di
neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka untuk selama-lamanya. Dan
barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka racunnya itu berada di
tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk selama-lamanya. Dan
barangsiapa bunuh diri dengan alat tajam, maka alat tajamnya itu di tangannya
akan menusuk dia di neraka jahanam untuk selama-lamanya." (Riwayat Bukhari
dan Muslim)
"Sebelum
kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah sambil mengambil
sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya terus mengalir sehingga dia
mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini mau mendahulukan dirinya dari (takdir)
Ku. Oleh karena itu Kuharamkan sorga atasnya." (Riwayat Bukhari, dan
Muslim)
“Katakanlah,
wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri!
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sungguh Dialah yang maha pengampun, Maha Penyayang.”
Dari
perlakuan-perlakuan yang sudah dilakukan oleh pelaku bunuh diri tersebut
tentunya membuat Allah SWT murka kepada makhluk yang sudah Allah ciptakan
tersebut. Allah tidak akan memberikan surgaNya kepada orang-orang yang
mendahului takdir. Dari kasus diatas sudah jelas itu termasuk kedalam model diadik dialogis, karena dari
aspek ilmu pengetahuan maupun ilmu agama tidak ada yang mendukung kegiatan
bunuh diri sama sekali, dan terdapat kesamaan bahwa berputus asa merupakan faktor utama dari bunuh diri yang tidak
boleh dilakukan. Kita sebagai umat manusia harus percaya bahwa kuasa Allah
pasti akan lebih indah daripada berputus asa. Maka dari itu, dalam setiap
kehidupan di dunia tidak lepas dengan agama islam, baik dari segi ilmu umum
maupun dari segi kehidupan sosial.
Komentar
Posting Komentar